14 Januari 2009

GWT EXT Test Simple Project

Cari-cari referensi tentang gwt-ext eh nemu tutorial nya yang pake netbeans, tapi belum dicoba sih... http://jonif.blogspot.com/2008/06/tutorial-gwt-ext-20an-introduction.html

Memahami 9 Aspek Penting Sebelum Memulai Usaha

Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik, banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung memulai bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat persiapan bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis.

Salah satu seminar Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada sebuah firma hukum, juga pemilik dan direktur sebuah konsultan keuangan di tahun 2006, berisi tentang menjadi sukses dengan memahami 9 aspek penting sebelum memulai usaha.

1. Memahami konsep produk atau jasa secara baik

Sebelum memulai suatu usaha maka hal yang terpenting adalah pemahaman kita akan konsep produk atau jasa yang akan menjadi bisnis inti. Kita perlu memahami bukan hanya secara teknis produksi tetapi juga pasar dan prospek mulai daripada lingkungan yang terkecil kepada lingkungan yang terbesar. Dalam topik ini dibahas secara menyeluruh aspek-aspek yang penting dalam melakukan analisa atas kelayakan dan prospek produk termasuk produk-produk yang sama sekali baru dengan melihat sisi human behavior, kebutuhan pasar dan lainnya.

2. Membuat visi dan misi bisnis

Setiap orang yang mau memulai bisnis harus mengetahui visi dan misi yang akan menjadi panduan seseorang untuk tetap fokus kepada tujuan bisnis dan organisasi yang awal. Seringkali suatu usaha pada saat mulai berkembang pada tahap berikutnya mengalami kegagalan karena organisasi tersebut tidak memfokuskan diri kepada peningkatan kemajuan bisnis awal tetapi terlalu banyak mencoba mengembangkan bidang usaha lain yang baru. Dalam topik ini setiap orang akan belajar bagaimana membuat visi dan misi dalam kaitannya dengan latar belakang pribadi dan pengetahuan usaha yang akan anda rintis.

3. Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses

Sikap mental merupakan kunci keberhasilan atas usaha anda selain daripada pemahaman usaha anda. there is no over night success sesuatu yang harus dicamkan daripada setiap calon “entrepreneur” karena dibutuhkan waktu, sikap tidak menyerah, proses belajar secara kesinambunga, dan melihat permasalahan secara positif yang tidak membuat anda menjadi patah semangat namun melihat setiap peluang dan belajar atas setiap kegagalan.Anda akan belajar untuk mengembangkan sikap-sikap diatas untuk menjadi “bisnis entrepreneur” yang sukses.

4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari usaha daripada risiko bisnis dan keuangan.

Secara statistik hampir seluruh kegagalan bisnis kecil dan menengah disebabkan karena tidak adanya atau kurang efektifnya perencanaan bisnis yang anda buat. Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi, tingkat utilisasi produksi, proyeksi kenaikan harga dan biaya dan aspek lainnya dalam perencanaan bisnis haruslah menggambarkan secara akurat realitas pasar atau praktek yang ada dalam suatu industri. Sistematika perhitungan dan proyeksi pendapatan dan biaya harus dibuat secara tepat sehingga membantu setiap calon pengusaha untuk menghitung secara akurat kebutuhan modal investasi dan modal kerja termasuk struktur biaya untuk persiapan awal, tahap percobaan, produksi secara komersial, inventori, distribusi, pemasaran, administrasi, sumber daya manusia dan juga komponen pendapatan usaha yang terdiri dari pendapatan inti dan tambahan. Pemahaman yang baik atas hal ini juga akan membantu calon entrepreneur untuk dapat mengindentifikasi potensi resiko bisnis, manajemen dan keuangan dan membuat langkah-langkah pengendalian untuk dapat menghindari setiap resiko tersebut.

5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha daripada risiko manajemen.

Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik untuk memastikan proses pemasaran, produksi, distribusi dan penjualan berlangsung dengan baik. Sistem manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya biaya yang tidak perlu seperti bahan baku yang terbuang, pekerja yang tidak produktif karena pengawasan yang tidak efektif dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas, koordinasi dan komunikasi antar pegawai yang tidak efektif sehingga banyak keputusan yang terlambat, perekrutan pegawai yang tidak efektif sehingga banyak pegawai yang keluar masuk dan membuang banyak waktu dan biaya, pelatihan yang tidak baik sehingga produktivitas pegawai yang rendah dan masih banyak lagi permasalahan organisasi. Dalam topik ini kami akan memberikan pengetahuan dasar dan aspek-aspek yang sangat penting yang harus dipelajari oleh calon bisnis entrepreneur untuk menghindari resiko manajemen yang dapat menyebabkan kegagalan usaha.

6. Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil.

Sumber Daya Manusia atau SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha yang sangat penting. Banyak pakar yang menyadari bahwasanya untuk memulai usaha seringkali apabila kita merekrut pegawai yang tepat dan berpotensi sangat baik dapat menutup kelemahan manajemen, organisasi dan sistim dalam jangka pendek. Dengan SDM yang tepat maka kita sudah setengah jalan untuk menjadi sukses. Topik ini akan membantu kita untuk memahami kriteria pegawai yang baik dan sesuai dengan kebutuhan usaha, manajemen SDM secara umum termasuk sistim penilaian kinerja pegawai sehingga setiap pegawai akan merasa puas dan juga bagaimana memotivasi pegawai baik secara psikologi umum maupun dengan sistim insentif untuk mengoptimalkan kinerja pegawai.

7. Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting?

Dalam memulai usaha umumnya setiap calon entrepreneur akan mengalami banyak permasalahan dan krisis. Banyak kegagalan terjadi karena kurangnya kreativitas, kepemimpinan dan pembuatan keputusan yang tepat untuk mencari solusi yang baik. Kreativitas seperti “thinking outbox” atau kemampuan melakukan analisa permasalahan di luar pemahaman yang sudah ada dan mencari alternatif solusi yang kreatif akan sangat membantu usaha anda untuk berhasil. Kreativitas juga akan sangat membantu anda untuk menyesuaikan produk-produk anda agar dapat diterima oleh pasar dan juga melihat berbagai peluang dalam membangun usaha anda. Kepemimpinan sangat penting dalamkrisis untuk membuat setiap pegawai dan semua orang yang terlibat dalam usaha anda percaya bahwasanya anda tidak panik, menjadi tempat last resort solusi atas semua permasalahan dan menjadi panutan. Proses Pembuatan Keputusan akan membantu anda dalam mencari alternatif solusi dan memilih yang terbaik untuk usaha dan organisasi anda. Dalam topik ini anda akan mendapatkan cara-cara mengembangkan kreativitas usaha anda, ciri-ciri kepemimpinan yang cocok dengan latar belakang pribadi anda dan bagaimana proses yang benar dalam membuat keputusan dalam setiap permasalahan.

8. Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan

Pemahaman atas aspek ini adalah sangat penting dalam perkembangan usaha anda. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan lainnya. Dalamtopik ini akan dibahas pengetahuan dasar atas cash flow atau arus kas yang seperti darah dalam tubuh manusia, biaya pendanaan, pembiayaan modal kerja dan investasi, struktur modal, aset perusahaan, penyertaan modal dan lainnya.

9. Pemasaran, pelayanan dan product brand

Pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan penjualan produk atau jasa. Sebaik apapun produk atau jasa tanpa pemasaran yang baik maka akan sangat sukar untuk meningkat penjualan dan keuntungan usaha. Di lain pihak tanpa pelayanan yang baik kepada pelanggan maka akan sangat sukar suatu usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal yang merupakan kunci perkembangan usaha. Dengan pelanggan yang loyal maka pekerjaan pemasaran akan lebih mudah karena pelayanan yang baik akan menciptakan product brand yang baik kepada calon pelanggan baru. Dalam topik ini akan dibahas secera menyeluruh semua aspek penting dalam membuat strategi pemasaran, identifikasi pelayanan yang dibutuhkan pelanggan dan bagaimana menciptakan product brand dan efeknya kepada keberhasilan usaha.


Sumber: http://www.wirausaha.com/bisnis/kewirausahaan/memahami_9_aspek_penting_sebelum_memulai.html

Dunia Software House

Di kalangan orang-orang teknologi informasi, istilah Software House sudah tidak asing lagi. Term ini merujuk kepada sekelompok orang atau individu atau perusahaan kecil yang melakukan bisnis dalam bidang pembuatan perangkat lunak (software). Produk yang dihasilkan bisa spesifik untuk client tertentu (seperti aplikasi intranet untuk sebuah company) , atau bersifat umum (seperti aplikasi untuk toko, apotik, rental mobil, dll) yang bisa digunakan oleh banyak client.
Hal-hal yang perlu menjadi perhatian dalam usaha bidang ini:
1] Ujung tombak untuk mendapatkan banyak client terletak pada kekuatan marketing (pemasaran).
2] Kepuasan pelanggan (client) berkaitan dengan produk dan layanan yang diberikan oleh software house. Termasuk pula di sini keaktifan pihak customer support dalam mem-follow up si client pasca penyerahan produk.
3] Developer team (tim pengembang) yang handal: yakni para programmer yang ada di balik suatu produk/aplikasi. Di tangan mereka lah, sebuah produk handal dihasilkan.

Kebutuhan perangkat dan SDM :
- lokasi/tempat sebagai camp kerja, yang membuat betah/nyaman para pegawai di dalamnya
- 3 sampai 4 unit komputer client dengan spesifikasi "powerfull" (misal Pentium 4, RAM 256, VGA 128, HD 40 GB, konfigurasi LAN), 1 unit komputer server yang stabil (misal: untuk kegiatan simulasi atau testing aplikasi), koneksi internet (untuk kondisi sekarang sangat penting memilikinya)
- program-program sumber (master installer) yang cukup lengkap untuk instalasi bila sewaktu-waktu diperlukan
- sarana komunikasi pendukung: handphone, fixedphone (telkom), pager [optional]
- sumber bacaan sebagai referensi : buku, majalah, e-book, journal, surat kabar, dll
- Team sukses, cobalah membuat konfigurasi SDM seperti ini : 1 orang project leader (sbg marketting & negosiator), 1 Networking & Web application specialist, 1 Graphic & Web designer specialist, 1 Desktop Application specialist, 1 Sales & Customer support.

Perkiraan kebutuhan dana awal untuk memulai usaha :
komputer (Rp 16 juta), komunikasi (Rp 1 juta), internet (Rp 1 juta), promosi & marketing (Rp 2 juta), biaya lain (Rp 5 juta). Total sekitar Rp 25 juta.

TIPS
Untuk mendapatkan sebuah project/order, bisa dilakukan berbagai macam cara, seperti: melalui rekan/kolega yang berpotensi bisa memberikan project, promosi lewat iklan di media cetak atau internet, hunting project di internet, metode jemput bola (langsung membuat proposal dan penawaran kepada calon client yang berpotensi membutuhkan produk/jasa IT)
Bila modal yang ada minim, tetapi kemampuan/skill IT nya mencukupi, cobalah dengan metode "kumpul bareng" sesama SDM IT membuat usaha gotong royong, masing-masing membawa "sumbangan modal" seperti komputer dan lain-lain, sedangkan output dari hasil project bisa diatur seproporsional mungkin yang menyenangkan semua pihak. :)

Sumber : http://wirausahakita.blogspot.com/2005/04/dunia-software-house.html

Bagaimana Menentukan Nilai Proyek

Dalam dunia IT (khususnya dunia sistem informasi) banyak sekali cara menentukan harga sebuah aplikasi yang diterapkan oleh perusahaan jasa aplikasi ataupun freelance programmer. Ada yang memberikan harga per-paket, ada yang berdasarkan jumlah form, ada yang menentukan flat-price, ada pula yang menetukan berdasarkan rate per-jam atau per-hari.
Bagaimana sebuah kerja skill dihargai? Sedemikian sulit-kah menentukan harga sebuah aplikasi? Argumen apakah yang bisa diberikan seorang programmer dalam menentukan harga sebuah aplikasi? Ini adalah masalah klasik dalam dunia sistem informasi, khususnya bagi para freelance programmer.

Perhitungan Harga Penawaran
Berdasarkan obrolan dengan sesama freelance programmer dan juga dari pengalaman, saya mencoba merumuskan bagaimana memberi harga pada sebuah hasil karya skill. Sebenarnya ini bukan rumus mutlak. Tapi paling tidak merupakan satu cara menentukan harga aplikasi yang kira2 mungkin bisa diterapkan dan “cukup fair” yaitu dengan memakai formula:

HP = HT – (d x HT)

dimana: HT = [ R x W ] + K + M

HP = Harga penawaran sebuah aplikasi atau project aplikasi.
HT = Harga total pekerjaan aplikasi.
R = Rate per-hari atau per-jam dari seorang programmer dimana 1 hari = 8 jam kerja.
W = Estimasi waktu amanya pengerjaan aplikasi/proyek.
K = Harga konsep aplikasi.
M = Harga material aplikasi.
d = prosentase potongan harga (discount) yang diberikan.

Mengapa saya bilang “cukup fair”? Ini disebabkan karena dengan formula ini seorang programmer dituntut untuk bisa memberikan estimasi yang masuk akal dan cukup objektif akan hal2 seperti: seberapa objektif seorang programmer menilai skill aplikasi dan pengalamannya, berapa lama sebuah pekerjaan bisa diselesaikan, berapa harga sebuah konsep aplikasi atau perlu/tidaknya memberikan potongan harga kepada klien, dsb. Juga dikatakan “cukup fair” karena dengan menerapkan perhitungan ini, kedua belah pihak (programmer dan klien) diharapkan bisa melihat sisi objektif dari sebuah pekerjaan aplikasi. Calon klien tidak merasa dibohongi dan di sisi lain programmer juga tidak merasa bekerja rodi.

Menentukan Variabel2 Formula.
1. Rate (R)
Rate adalah harga perhari atau perjam yang ditentukan pada kemampuan seorang programmer dalam mengerjakan pekerjaan2 aplikasi. Besarnya bergantung pada skill yang dikuasai, pemahaman konsep aplikasi, pengalaman, portfolio, kredibilitas klien yang pernah ditangani, dsb.

Singkatnya R bergantung pada pengalaman dan jam terbang seorang programmer. Sebagai contoh seorang programmer yang menguasai seabrek software aplikasi mulai dari Delphi sampai program .Net, memiliki pemahaman konsep aplikasi yang dibuktikan dengan portfolio yang ditunjukkan, pernah bekerja di perusahaan sistem informasi terkemuka, berpengalaman menangani klien2 “wah” seperti Nokia, BMW, dsb, bisa dikategorikan sebagai highly priced programmer dengan rate misalnya Rp. 2.000.000/hari. Sementara seorang lulusan sekolah IT yang baru memiliki 2-3 portfolio dari perusahaan2 kecil bisa dikategorikan sebagai pemula dengan rate sekitar Rp. 100.000/hari. Disini, seorang programmer dituntut untuk mampu mengestimasi “nilai jual” dirinya berdasarkan faktor2 tersebut.

R bisa dihitung perhari ataupun perjam. Mengapa? Beberapa programmer menentukan rate/hari dengan alasan kemudahan perhitungan. programmer lain menerapkan rate/jam dengan alasan agar lebih gampang menghitung waktu untuk revisi. Sebenarnya ini sama saja. Seperti disebutkan di atas, 1 hari = 8 jam. Sekarang kembali kepada sang programmer untuk menghitung lamanya pengerjaan sebuah proyek aplikasi dalam hitungan hari (agar lebih sederhana) atau dalam hitungan jam agar lebih detail.
Tetapi ada satu hal lain yang harus dipertimbangkan. Ada kalanya rate/jam sangat sulit diterima oleh klien di Indonesia. Di negara2 maju dimana pekerjaan aplikasi sudah dihargai dengan baik, rate/jam mungkin bisa diterapkan dan diterima oleh calon klien. Ini karena profesi programmer sudah dianggap sejajarkan dengan pekerjaan jasa profesional lain seperti pengacara, dokter, dsb. Akan tetapi bila kita berbicara dalam ruang lingkup lokal, berdasarkan pengalaman saya, rate/jam sangat sulit untuk diterima oleh umumnya klien di Indonesia. Tapi bila seorang programmer merasa confident untuk menerapkan rate/jam untuk klien di Indonesia, well.. why not?

2. Estimasi Lamanya Pengerjaan (W)
Estimasi lamanya waktu pengerjaan adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah aplikasi/proyek aplikasi. Berkaitan dengan rate (R), waktu bisa dihitung dalam satuan hari ataupun jam. Sebagai gambaran, jumlah waktu pengerjaan 1 (satu) form tanpa konsep OOP (Obyek) tentu akan berbeda dengan jumlah waktu pengerjaan 1 (satu) form full OOP maupun ODMS.

Dalam menentukan jumlah hari ini programmer dituntut untuk reasonable dalam arti tidak mengada-ada dan masuk diakal. Sebagai contoh mengerjakan sebuah form simpel tentu tidak akan memakan waktu sampai 7 hari (56 jam), bukan? Bila programmer menetapkan variabel Rate (R) dalam satuan hari, variabel H tidak harus bulat, ia bisa bernilai 0.5 (setengah hari = 4 jam) hari atau 0.25 (seperempat hari = 2 jam).

3. Harga Konsep Aplikasi (K)
Yang agak rumit mungkin menentukan harga konsep aplikasi. Akan tetapi kita bisa mengira2 seberapa original dan brilyan-nya sebuah konsep aplikasi. Disinilah seorang programmer dituntut untuk bisa menguraikan konsep aplikasi yang ia tawarkan. Bukan hanya terbatas pada ide dan tampilan visual semata, tapi juga mencakup hal2 lain seperti ‘kredibilitas’, kestabilan aplikasi, sistem update dan backup database, bug report, pemilihan komponen, dsb.

Seorang teman programmer mengatakan bahwa ia juga menerapkan semacam perhitungan untuk menentukan harga K. Dalam kasus ini, harga K ditentukan dari berapa lama ia melakukan eksplorasi untuk mendapatkan ide dan menguraikannya menjadi sebuah konsep aplikasi dengan kata lain K=Rk x Wk (rate programmer dikalikan jumlah waktu eksplorasi). Rumit? Mungkin terlihat rumit, tapi sekali lagi, di negara2 maju (kebetulan teman saya tersebut pernah bekerja di luar negeri dan baru kembali ke Indonesia), ini merupakan hal yang wajar dan bisa diterima oleh klien.

4. Prosentase Potongan Harga (d)
Mungkin terkesan aneh bila diterapkan potongan harga untuk sebuah aplikasi/proyek aplikasi. Akan tetapi hal ini perlu dipertimbangkan bila seorang programmer menghadapi kasus dimana calon klien merupakan sebuah perusahaan besar dan menurut perkiraan memungkinkan terbentuknya long term relationship dan kontinuitas proyek. Dengan menerapkan discount, programmer bisa memberi alasan “proyek perkenalan” dimana sebagai awal long term relationship, sebuah aplikasi yang bagus diberi harga yang relatif murah. Bila memang tidak mau, programmer bisa memberi harga 0 (nol) untuk variabel ini.

5. Harga Material Aplikasi (M)
Harga material aplikasi adalah total harga pengadaan material untuk pekerjaan aplikasi yang mencakup harga Komputer server, perangkat external, pembelian lisensi additional software, fee copywriting. dan lain2 sekarang mari kita lihat variabel mana yang nilainya bersifat fleksibel dan variabel mana yang bernilai tetap.

Harga W yang pasti nilainya bersifat fleksibel karena bergantung dari skala proyek aplikasi yang dikerjakan. Harga M juga bersifat fleksibel karena bergantung dari harga pihak ketiga yang menyediakan material aplikasi (copywriter, komputer sever, perangkat external, dsb). Harga d juga bersifat fleksibel seperti telah diuraikan di atas.

Harga konsep (K) juga bersifat fleksibel. Masalahnya sekarang adalah cara menentukan harga tersebut. Seperti telah diuraikan di atas, ada beberapa programmer yang menetapkan nilai K dengan rumus K=Rk x Wk. Tapi ada juga programmer yang menetapkan nilai K tanpa menguraikannya seperti itu. K adalah sebuah nilai yang mencakup seluruh hal mulai dari eksplorasi, ide, konsep, dsb. Semata-mata karena pertimbangan kemudahan. Sebenarnya keduanya sama saja, itu hanyalah cara programmer untuk memberikan argumen yang tepat untuk harga sebuah kreativitas.

Bagaimana dengan variabel R?

Ada dua fenomena menarik. Beberapa programmer (dan juga agensi aplikasi) mematok harga R tetap dengan alasan bahwa harga tersebut adalah standar profesionalisme mereka. programmer dengan harga R tinggi harus bisa bekerja dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan programmer dengan harga R yang lebih rendah untuk sebuah hasil yang kualitasnya sama. Artinya klien yang menyewa programmer dengan R tinggi akan diuntungkan dengan waktu pengerjaan (W) yang lebih singkat/cepat bila dibandingkan dengan mempekerjakan programmer dengan harga R yang lebih rendah.

Disisi lain ada programmer yang lebih fleksibel dengan harga R yaitu dengan menentukan nilai R sesuai dengan kredibilitas ataupun skala perusahaan klien. Sebagai ilustrasi, programmer seperti ini memberikan nilai R yang tinggi kepada sebuah perusahaan multi-nasional yang memiliki aset milyaran dan memberi rate yang lebih rendah kepada perusahaan kecil berbudget rendah, misalnya.

Contoh berikut mungkin bisa lebih memperjelas:
Seorang programmer level menengah memberikan rate perhari sebesar Rp. 700.000/hari sesuai dengan skill, portfolio, pemahaman konsep dan pengalamannya kepada firma-hukum mid-size untuk mengerjakan Sistem ERP.

Struktur website tersebut adalah sebagai berikut:
Struktur tersebut akan diterapkan dalam halaman2 berbasis Client-Server dengan tambahan features backup, Checking Machine and Porchase or Request Order di frontpage-nya dan aplikasi send data via xml untuk update. Estimasi pengerjaannya adalah 10 hari. Tampilan user friendly, look and feel serta alur sistem aplikasi dari sebuah aplikasi yang akan dibuat sangat sesuai dengan corporate image dari firma-hukum tersebut yang dibuktikan dengan mock-up yang telah dibuat. Untuk itu si programmer memberikan harga Rp. 3.000.000. Entry data untuk aplikasi disediakan oleh client, sehingga harga material = 0 (nol). programmer tersebut memutuskan memberikan discount sebesar 10% dari harga total dengan pertimbangan akan terjalin long term relationship dimana firma hukum tersebut nantinya mungkin juga akan membuat aplikasi custommer service message, dsb.

Dalam kasus ini, harga penawaran adalah sebesar:

HT= (700.000 x 10) + 3.000.000 + 0= 10.000.000
HP= 10.000.000 – (10% x 10.000.000)= 9.000.000

Jadi, harga penawaran yang diajukan adalah sebesar Rp. 9.000.000. Bila ternyata calon klien melakukan bargaining, programmer bisa bertahan dengan memberikan argumen bahwa secara konsep, aplikasi tersebut sangat cocok dengan corporate image perusahaan atau effort yang dikeluarkan untuk pengerjaan proyek memang cukup besar.

Kemungkinan besar, calon klien akan bersikeras melakukan bargaining terhadap harga2 variabel2 tersebut. Disini, programmer bisa memperkecil harga penawaran dengan menurunkan harga rate per-hari menjadi Rp. 650.000 misalnya, sehingga manjadi:

HT= (650.000 x 10) + 3.000.000 + 0 = 9.500.000
HP= 9.500.000 – (10% x 9.500.000) = 8.550.000

atau memperbesar prosentase discount menjadi 15%:

HT= (700.000 x 10) + 3.000.000 + 0 = 10.000.000
HP= = 10.000.000 – (15% x 10.000.000) = 8.500.000

Dalam contoh tersebut bisa dilihat bahwa sang programmer melakukan bargaining dengan menerapkan harga R yang fleksibel dengan tidak mengurangi waktu pengerjaan (W) berdasarkan pertimbangan2 tertentu misalnya load pekerjaan yang tinggi, dsb. Sementara programmer yang menetapkan fix rate R bargaining mungkin bisa dilakukan dengan memberikan discount atau mengurangi waktu kerja (W)

Formula tersebut saya rasa cukup general dan bisa dipakai untuk menentukan harga pekerjaan aplikasi lainnya dan tidak terbatas hanya pekerjaan sistem aplikasi. Sebagai contoh misalnya adalah sistem informasi monitoring kegiatan dosen. Secara teknis pengerjaan poster tersebut mungkin bisa dikategorikan sebagai mudah dan dapat diselesaikan dalam 1 minggu saja. Akan tetapi dengan client sekelas Code Gear, programmer bisa menetapkan rate per-hari (R) yang cukup tinggi. Ditambah lagi dengan konsep aplikasi yang original dan brilyan yang dilengkapi dengan plugin “Everything That Has a Beginning Has an End” mungkin variabel K bisa dihargai jutaan dollar.

Formula tersebut saya rasa cukup general dan bisa dipakai untuk menentukan harga pekerjaan aplikasi lainnya dan tidak terbatas hanya pekerjaan sistem informasi. Sebagai contoh misalnya adalah sistem informasi monitoring kegiatan dosen di atas.

Secara teknis pengerjaan sistem informasi tersebut mungkin bisa dikategorikan sebagai mudah dan dapat diselesaikan dalam 1 minggu saja. Akan tetapi dengan client sekelas Code Gear, programmer bisa menetapkan rate per-hari (R) yang cukup tinggi. Ditambah lagi dengan konsep aplikasi yang original dan brilyan yang dilengkapi dengan plugin “Everything That Has a Beginning Has an End” mungkin variabel K bisa dihargai jutaan dollar.

Contoh diatas adalah dalam kasus programming atau design database dilakukan oleh satu orang programmer yang sama. Namun formula ini juga bisa diterapkan untuk pekerjaan dimana programming atau design database dilakukan oleh orang2 yang berbeda. Jadi bila sebuah sistem informasi misalnya menyangkut juga pembuatan basis-data, programming dan microsystem, harga penawaran adalah akumulasi dari harga yang diajukan tiap2 team member yang terlibat di dalam pekerjaan tersebut.

Formula di atas bukanlah sebuah hal mutlak. Mungkin ada beragam cara penentuan harga aplikasi yang lain. Ini hanyalah salah satu cara dan penerapannya juga kembali kepada programmer yang besangkutan. Satu hal yang pasti, formula ini juga tidak akan menjamin diperolehnya sebuah pekerjaan/proyek aplikasi? Harus dibedakan disini antara menentukan harga aplikasi dengan mendapatkan proyek aplikasi. Deal akan sebuah pekerjaan aplikasi bergantung dari banyak faktor lain seperti relasi, tipe client, budget, kualitas aplikasi, dsb. Tidak ada jaminan bahwa dengan menerapkan formula ini sebuah proyek aplikasi pasti akan diperoleh. Akan tetapi, minimal seorang programmer memiliki dasar untuk menentukan harga sebuah aplikasi dan tidak hanya bisa bergumam sambil berkeringat dingin bila sang klien mempertanyakan dasar penentuan harga aplikasi yang ia tawarkan.

Sumber : http://indocashregister.com/2008/12/03/bagaimana-menentukan-nilai-proyek-software-mesinkasir/

10 tips untuk programer yang ingin menjadi pengusaha

Memiliki skill yang tinggi tidak serta merta menjadikan kita menjadi pengusaha yang berhasil. Banyak kasus, orang yang memiliki skill profesional tinggi seperti arsitek, desain atau programer tidak berhasil dalam bisnis atau memilih menjadi karyawan.

Bagi anda yang kebetulan seorang programer, tulisan berikut mungkin dapat memberikan gambaran kepada anda untuk mulai merintis wirausaha di bidang anda.

Berikut ini adalah tips-tips yang dapat memberikan sedikit petunjuk bagaimana caranya mengembangkan profesi anda dari seorang programmer menjadi seorang pengusaha.

1. Kode hanyalah 5% dari bisnis anda yang sebenarnya: Sebagian besar programmer menghabiskan waktu berjam-jam untuk membuat fungsi yang sempurna atau fitur yang menggunakan teknologi tercanggih. Tetapi sehebat apapun kode yang anda buat tidak akan ada artinya jika orang lain tidak mengetahui produk anda. Begitu banyak programmer yang ingin atau telah menjadi pengusaha membicarakan mengenai kode dalam berbagai forum dan blog dimana mereka seharusnya mendiskusikan dan belajar tentang berbagai aspek bisnis.

2. Desain adalah hal yang terpenting: Produk anda harus didesain dengan baik. Ingatlah bahwa desain anda harus lebih baik dari kompetitor anda. Jika anda merancang sebuah sistem IT sederhana untuk kantor-kantor kecil, maka anda tidak perlu mendesain packagingnya sampai menyaingi Vista. Tentu saja sangat bagus jika anda melakukan hal tersebut, tapi tujuan sebenarnya adalah hanya untuk memperlihatkan kepada konsumen bahwa desain anda lebih baik jika dibandingkan dengan produk kompetitor anda yang setingkat. Dan pada kenyataannya orang memang menilai buku dari sampulnya.

3. Biasakan untuk berpikir jangka panjang: Anda harus mulai berpikir untuk jangka panjang. Hal-hal seperti marketing dan positioning produk dapat membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk terus disempurnakan. Apa yang anda harapkan dari produk, marketing dan sales anda 6 bulan ke depan?

4. Akuilah bahwa anda tidak mengerti target konsumen anda: Mungkin anda melihat suatu peluang besar untuk software yang anda buat, tetapi anda juga seharusnya sadar bahwa tidak cukup jika hanya melakukan riset pasar saja untuk meraih konsumen. Anda harus benar-benar mengerti target konsumen anda. Bicaralah dengan mereka. Dengan demikian anda akan tahu fitur yang sebenarnya tidak perlu atau fitur yang menurut mereka penting tetapi tidak anda masukkan ke software. Dengan berbicara dengan konsumen anda juga dapat menghindari cacat dan kesalahan yang sebelumnya telah dilakukan oleh para kompetitor anda.

5. Cintai konsumen anda: Artinya berikan apa yang mereka inginkan sejauh anda bisa melakukannya kecuali jika apa yang diminta memang tidak mungkin untuk dipenuhi. Jika anda tidak bisa memenuhi permintaan konsumen anda maka jelaskanlah alasannya. Dan hormatilah konsumen anda jika mereka memilih produk kompetitor anda, tetapi ingatkan mereka untuk mencoba produk anda jika mereka tidak puas dengan produk kompetitor yang telah mereka pilih.

6. Rancanglah produk anda supaya mudah digunakan: Tetap pertahankan user interface anda sederhana sehingga mudah untuk digunakan. Salah satu alasan terpenting adalah untuk mempermudah calon konsumen yang mencoba versi trial produk anda. Mereka hanya akan menghabiskan waktu beberapa menit saja untuk mencoba produk anda dan jika dalam beberapa menit tersebut mereka merasa kesulitan maka tentu saja mereka akan beralih ke produk lain.

7. Selalu lontarkan ide anda kepada orang lain diluar tim anda: Selalu luangkan waktu untuk menunjukkan rancangan terbaru anda kepada orang lain yang tidak terlibat dengan proyek anda. Pendapat dari sudut pandang yang berbeda akan mengungkapkan berbagai kekurangan pada user interface anda.

8. Jangan takut untuk membuang fitur: Memang ini adalah salah satu hal yang paling dibenci oleh programmer, tetapi terkadang memang harus dilakukan. Setelah berbagai proses pengembangan yang anda lakukan, anda akan menemukan berbagai fitur baru untuk aplikasi anda, tetapi tidak semuanya akan tersinkronisasi atau berfungsi dengan baik

9. Sabar: Kesabaran adalah sesuatu yang harus dimiliki, ketika anda sedang bekerja dengan kode maupun ketika anda menghadapi konsumen. Apa yang mungkin biasanya dapat anda selesaikan dalam sehari dapat memakan waktu beberapa minggu karena berbagai hal atau gangguan yang terjadi.

10. Terus belajar: Ingat-ingatlah ketika anda pertama kali belajar pemrograman dan membaca semua buku yang ada di depan mata anda. Itulah yang harus dilakukan jika anda ingin mengembangkan diri anda dari seorang programmer menjadi seorang pengusaha. Bacalah segala sesuatu yang berisi tentang target market, cara menjalankan usaha kecil, marketing, manajemen dan lainnya. Idealnya adalah anda membacanya bahkan sebelum anda memulai pemrograman.

Itulah sedikit tips yang dapat dijadikan petunjuk jika anda ingin mencoba untuk menjadi seorang programmer sekaligus pengusaha.

Sumber : http://www.indocommit.com/indexpage.html?menu=29&idnews=4054&kid=2

13 Januari 2009

Call Variable From String

Mulanya saya bingung, gimana sih cara mengambil nilai dari variabel, tapi nama variabel itu ada disimpan pada variable lain, untung nya ada mbah google yang setia membantu dikala bingung heheheheh...., nih contoh nya:

$vname = 'strText';
$this->{$vname} = 'Hello Arul';
echo $this->{$vname};

Output:
Hello Arul

Memperkenalkan GWT Ext

Nyari-nyari info mengenai GWT Ext eeh nemu presentasi nya lumayan buat pengetahuan dasar:D
http://docs.google.com/Present?docid=dfssckhd_5gjnqfwdn